BEDAH BUKU

Rabu, 23 Maret 2016, Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah berhasil menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku dengan judul “Fiqih Tradisi: Menyibak Keragaman dalam Keberagamaan” karya Dr. Kutbuddin Aibak, S.Ag., M.H.I. Acara ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, dan diikuti oleh sekitar 200-an peserta yang memadati Auditorium Utama IAIN Tulungagung, yang terdiri atas mahasiswa dari berbagai jurusan, terutama mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah.

Acara dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Imam Fuadi, M.Ag. Dalam sambutannya ia menekankan bahwa budaya diskusi semacam bedah buku ini merupakan budaya yang sudah ada sejak masa lampau. Dulu diskusi semacam ini dikemas dalam suasana debat, namun tentunya debat yang berujung pada perumusan sebuah hukum. Oleh karenanya, beliau menekankan budaya semacam ini harus tetap terawat dan dikembangkan dalam dunia mahasiswa.

Acara inti dimulai dengan dibuka oleh Amir Fatah selaku moderator acara bedah buku tersebut. Narasumber utama sekaligus penulis buku Fiqih Tradisi, Dr. Kutbuddin Aibak, S.Ag., M.H.I., mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan materi seputar buku yang ia tulis. Penulis dalam mengambil judul Fiqih Tradisi memandang bahwa pelaksanaan ibadah, baik yang wajib maupun sunnah ternyata belum memiliki dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat. Aktivitas-aktivitas ibadah, semisal sholat, efeknya masih bersifat individualistik, dan nyatanya hal tersebut hanyalah rutinitas ritual jasmaniyah saja, dan belum sampai pada tataran ruhaniyahnya.

Hal tersebut tentunya akan berdampak pada sikap dan perilaku seorang manusia dalam menjalani kehidupan sosialnya di masyarakat. Beliau menambahkan,atas dasar itu semua, maka kajian fiqih ibadah yang seharusnya sarat dengan nilai-nilai dan dimensi-dimensi sosial, disinyalir telah jauh dari nilai-nilai tersebut, maka hal ini harus segera diakhiri. Oleh karenanya, kehadiran buku Fiqih Tradisi dirasa cukup penting bagi mereka yang ingin mengkaji lebih dalam tentang fiqih ibadah yang dikaitkan dengan dimensi-dimensi sosial keagamaan yang sangat kental dengan kehidupan sehari-hari.

Berikutnya, narasumber kedua selaku pendamping dan juga komentator dari buku Fiqih Tradisi tersebut, H. Sirajuddin Hasan, M.Ag, sedikit mengomentari isi dari buku tersebut. Menurutnya, buku Fiqih Tradisi merupakan coretan-coretan dari keluh kesah seputar kehidupan sosial di masyarakat yang dimiliki penulis. Lalu penulis mengumpulkan berbagai catatan tersebut ke dalam sebuah kompilasi tulisan yang akhirnya terkumpul dengan pengambilan judul Fiqih Tradisi.

Acara berlangsung hingga pukul 12.00 WIB dan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan oleh panitia bedah buku kepada kedua narasumber. Dalam kegiatan semacam bedah buku ini, diharapkan semangat mahasiswa IAIN Tulungagung, khususnya jurusan Hukum Ekonomi Syariah, dalam menggeluti dunia literasi dan diskusi semakin tumbuh dan kedepannya para mahasiswa semakin produktif dalam membuat tulisan-tulisan yang berkualitas. Dan harapan terbesar tentunya para mahasiswa dapat mengikuti jejak penulis dalam menciptakan karya-karya yang dapat dinikmati dan dibaca oleh khalayak umum. (admin)