BEDAH BUKU

Kontributor:

Hal tersebut tentunya akan berdampak pada sikap dan perilaku seorang manusia dalam menjalani kehidupan sosialnya di masyarakat. Beliau menambahkan,atas dasar itu semua, maka kajian fiqih ibadah yang seharusnya sarat dengan nilai-nilai dan dimensi-dimensi sosial, disinyalir telah jauh dari nilai-nilai tersebut, maka hal ini harus segera diakhiri. Oleh karenanya, kehadiran buku Fiqih Tradisi dirasa cukup penting bagi mereka yang ingin mengkaji lebih dalam tentang fiqih ibadah yang dikaitkan dengan dimensi-dimensi sosial keagamaan yang sangat kental dengan kehidupan sehari-hari.

Berikutnya, narasumber kedua selaku pendamping dan juga komentator dari buku Fiqih Tradisi tersebut, H. Sirajuddin Hasan, M.Ag, sedikit mengomentari isi dari buku tersebut. Menurutnya, buku Fiqih Tradisi merupakan coretan-coretan dari keluh kesah seputar kehidupan sosial di masyarakat yang dimiliki penulis. Lalu penulis mengumpulkan berbagai catatan tersebut ke dalam sebuah kompilasi tulisan yang akhirnya terkumpul dengan pengambilan judul Fiqih Tradisi.

Acara berlangsung hingga pukul 12.00 WIB dan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan oleh panitia bedah buku kepada kedua narasumber. Dalam kegiatan semacam bedah buku ini, diharapkan semangat mahasiswa IAIN Tulungagung, khususnya jurusan Hukum Ekonomi Syariah, dalam menggeluti dunia literasi dan diskusi semakin tumbuh dan kedepannya para mahasiswa semakin produktif dalam membuat tulisan-tulisan yang berkualitas. Dan harapan terbesar tentunya para mahasiswa dapat mengikuti jejak penulis dalam menciptakan karya-karya yang dapat dinikmati dan dibaca oleh khalayak umum. (admin)

Skip to content