Acara diawali dengan sambutan oleh pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Dr. KH. Husnul Haq, yang menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan ini. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya ilmu falakiyah, khususnya terkait pengukuran arah kiblat, sebagai bagian dari keilmuan yang mendukung kesempurnaan ibadah umat Islam. “Kami sangat bersyukur atas pelaksanaan pelatihan ini. Harapannya, para santri dapat memahami dan menguasai ilmu falak secara teori maupun praktik, sehingga dapat menjadi bekal dalam mengabdi di masyarakat nantinya,” ujarnya.
Pelatihan ini mencakup dua sesi utama, yaitu teori dasar ilmu falak dan praktik langsung pengukuran arah kiblat. Para narasumber tidak hanya memberikan materi yang komprehensif, tetapi juga membimbing para peserta dalam praktik di lapangan.Dr. Ahmad Musonnif, M.H.I.,salah satu narasumber, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda Muslim terhadap ilmu falak, khususnya dalam menentukan arah kiblat yang benar. “Penguasaan ilmu falak sangat penting, tidak hanya untuk ibadah sehari-hari, tetapi juga sebagai wujud pengabdian kepada umat,” tuturnya.
Pelatihan ini mendapatkan respons positif dari para santri. Salah seorang peserta menyampaikan, “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Ilmu falak yang awalnya sulit dipahami kini menjadi lebih mudah dimengerti, apalagi dengan adanya praktik langsung.” Kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaborasi Laboratorium FASIH UIN SATU Tulungagung dengan LFNU Tulungagung untuk memperkuat penyebaran dan penerapan ilmu falakiyah di kalangan masyarakat. Dengan semangat sinergi antara akademisi dan organisasi keagamaan, diharapkan ilmu falak dapat lebih dikenal dan dimanfaatkan secara luas.Acara ditutup dengan doa bersama dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini. Pelatihan Falakiyah ini menjadi langkah penting dalam melestarikan ilmu falak sebagai salah satu cabang keilmuan Islam yang terus relevan dalam kehidupan umat.IZZ