FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM MENYELENGGARAKAN YUDISIUM KE-35

Yudisum ke 35 Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum kali ini diselenggarakan pada hari Selasa, 25 Juli 2023. Peserta Yudisium berjumlah 87 Mahasiwa , dari Prodi Hukum ekonomi Syariah berjumlah 37 Mahasiswa, Prodi Hukum Keluarga Islam meluluskan 28 Mahasiswa dan Prodi Hukum Tata Negara meluluskan 22 Mahasiswa. Dilaksanakan di Gedung Arif Mustaqim pada pukul 13.00-16.00 wib. Acara ini dihadiri oleh seluruh pejabat Akademik Universitas, Fakultas dan Mahasiswa. Yudisium kali ini bertema Menjadi Sarjana Hukum Profesional, Moderat, Berwawasan Global dan Berkearifan Lokal, dengan harapan agar Lulusan Fakultas Syariah Ilmu Hukum selain profesional pada bidangnya, juga berwawasan luas, dan memiliki sikap moderat sebagai warga negara Indonesia.

Narasumber kali sangat mengesankan, berbeda dengan narasumber sebelumnya yang berlatar praktisi atau akadeisi, FASIH dalam kesempatan ini menghadirkan Kiai Pondok Pesantren yang sekaligus akademisi, beliau adalah KH. Dr. Reza Ahmad Zahid, Lc, MA, beliau adalah Rektor Universitas Islam tribakti Kediri dan sekaligus Pengasuh PP. Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri. Dalam kesempatan ini Gus Reza (Panggilan Akrab beliau) membekali calon wisudawan dengan menekankan pentingnya akhlaq bagi seorang pembelajar. Pendekatan Rohani harus dilakukan bagi siapapun yang berstatus sebagai pembelajar, tidak hanya kultur Islam, bahka kampus-kampus besar sekelas oxford University memiliki iklim keagamaan yang kuat dengan ritual-ritual keagamaan yang kental dan bahkan didukung oleh bangunan artistic bernuansa gereja zaman kuno. Gus Reza juga mengeksplorasi sejarah Kampus Al-Azhar dan Kampus Universitas Qarawiyin yang secara defacto dalam guratan sejarah merupakan Perguruan Tinggi pertama di dunia, Jika Azhar berdiri pada abad 9 di tahun 970, Qarawiyin berdiri pada abad 8 pada tahun 857. Informasi ini menggiring kita terhadap sebuah informasi penting bahwa Islam sejatinya telah memiliki iklim Pendidikan yang kuat dimasa lalu, bahkan lebih dahulu dibandingkan kampus-kampus besar kelas dunia yang baru didirikan pada abad 10. Gus Reza menutup orasi Ilmiah dengan ijazah dan amalan-amalan sebagai bekal penguatan rohani Mahasiswa dan Dosen
Yudisium ke 35 ditutup dengan pembacaan Mahasiswa berprestasi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah, terbaik satu diraih oleh Avivah Widya Bella Wandani kemudian terbaik kedua diraih Muhammad Febrianto dan terbaik ketiga diraih  Siti  Khanna Farikha sedangkan untuk prodi Hukum Keluarga Islam terbaik pertama diraih oleh Syifa Nur Islamiyati terbaik dua diraih Mukhammad Nur Ravi Alamsyah  dan terbaik ketiga diraih oleh Siti Roudhotul Jannah untuk Prodi Hukum tata Negara , Mahasiswa terbaik pertama dirih oleh Rizki Saputra terbaik kedua diraih oleh Karunia Fitri Ramadhani dan terbaik ketiga diraih oleh Afifa Tsasiti.

Yudisum ke 35 Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum kali ini diselenggarakan pada hari Selasa, 25 Juli 2023. Peserta Yudisium berjumlah 87 Mahasiwa , dari Prodi Hukum ekonomi Syariah berjumlah 37 Mahasiswa, Prodi Hukum Keluarga Islam meluluskan 28 Mahasiswa dan Prodi Hukum Tata Negara meluluskan 22 Mahasiswa. Dilaksanakan di Gedung Arif Mustaqim pada pukul 13.00-16.00 wib. Acara ini dihadiri oleh seluruh pejabat Akademik Universitas, Fakultas dan Mahasiswa. Yudisium kali ini bertema Menjadi Sarjana Hukum Profesional, Moderat, Berwawasan Global dan Berkearifan Lokal, dengan harapan agar Lulusan Fakultas Syariah Ilmu Hukum selain profesional pada bidangnya, juga berwawasan luas, dan memiliki sikap moderat sebagai warga negara Indonesia.
Narasumber kali sangat mengesankan, berbeda dengan narasumber sebelumnya yang berlatar praktisi atau akadeisi, FASIH dalam kesempatan ini menghadirkan Kiai Pondok Pesantren yang sekaligus akademisi, beliau adalah KH. Dr. Reza Ahmad Zahid, Lc, MA, beliau adalah Rektor Universitas Islam tribakti Kediri dan sekaligus Pengasuh PP. Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri. Dalam kesempatan ini Gus Reza (Panggilan Akrab beliau) membekali calon wisudawan dengan menekankan pentingnya akhlaq bagi seorang pembelajar. Pendekatan Rohani harus dilakukan bagi siapapun yang berstatus sebagai pembelajar, tidak hanya kultur Islam, bahka kampus-kampus besar sekelas oxford University memiliki iklim keagamaan yang kuat dengan ritual-ritual keagamaan yang kental dan bahkan didukung oleh bangunan artistic bernuansa gereja zaman kuno. Gus Reza juga mengeksplorasi sejarah Kampus Al-Azhar dan Kampus Universitas Qarawiyin yang secara defacto dalam guratan sejarah merupakan Perguruan Tinggi pertama di dunia, Jika Azhar berdiri pada abad 9 di tahun 970, Qarawiyin berdiri pada abad 8 pada tahun 857. Informasi ini menggiring kita terhadap sebuah informasi penting bahwa Islam sejatinya telah memiliki iklim Pendidikan yang kuat dimasa lalu, bahkan lebih dahulu dibandingkan kampus-kampus besar kelas dunia yang baru didirikan pada abad 10. Gus Reza menutup orasi Ilmiah dengan ijazah dan amalan-amalan sebagai bekal penguatan rohani Mahasiswa dan Dosen
Yudisium ke 35 ditutup dengan pembacaan Mahasiswa berprestasi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah, terbaik satu diraih oleh Avivah Widya Bella Wandani kemudian terbaik kedua diraih Muhammad Febrianto dan terbaik ketiga diraih  Siti  Khanna Farikha sedangkan untuk prodi Hukum Keluarga Islam terbaik pertama diraih oleh Syifa Nur Islamiyati terbaik dua diraih Mukhammad Nur Ravi Alamsyah  dan terbaik ketiga diraih oleh Siti Roudhotul Jannah untuk Prodi Hukum tata Negara , Mahasiswa terbaik pertama dirih oleh Rizki Saputra terbaik kedua diraih oleh Karunia Fitri Ramadhani dan terbaik ketiga diraih oleh Afifa Tsasiti.