Studium General Jurusan Syariah

TULUNGAGUNG -  Dua Praktisi Ekonomi memberikan materi kepada mahasiswa baru Jurusan Syariah STAIN Tulungagung. H. Nyadin, M.AP., Ketua ABSINDO Jatim (Asosiasi BMT se-Indonesia) dan Andi Muhammad Hatta Tajang, SP., MM selaku Pimpinan BNI Syariah Cabang Kediri menjadi pemateri dalam kegiatan yang berlangsung secara serentak oleh seluruh Jurusan di STAIN Tulungagung. Studium General yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Nopember 2012 di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat STAIN Tulungagung mengambil tema Peran Perbankan Syariah Dalam Meningkatkan Performance Usaha Mikro Kecil Menengah Dan Koperasi. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Jurusan Syariah STAIN Tulungagung, baik dari program studi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Ahwal al Syakhsiyyah (AS), Perbankan Syariah maupun Prodi Ekonomi Syariah.

Tema studium general ini didasarkan pada kenyataan mengenai potensi UMKM. Perkembangan usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) memiliki potensi yang besar dan strategis dalam meningkatkan aktivitas ekonomi nasional, termasuk menyediakan keperluan barang dan jasa dalam negeri. Keberadaan UMKM dan koperasi yang tersebar luas di seluruh daerah berperan besar dalam penyerapan tenaga kerja. Namun disamping keberhasilan-keberhasilan dalam melaksanakan peran dan merealisasikan potensinya yang besar tersebut, UMKMK masih menghadapi berbagai masalah. Salah satu diantaranya adalah masih kurang kondusifnya iklim usaha, yang mencakup (1) aspek legalitas badan usaha dan ketidakjelasan prosedur perizinan yang mengakibatkan besarnya biaya transaksi, panjangnya proses perizinan dan timbulnya berbagai pungutan tidak resmi; (2) praktik bisnis dan persaingan usaha yang tidak sehat; (3) ketidakpastian lokasi usaha; dan (4) lemahnya koordinasi lintas instansi dalam pemberdayaan UMKMK. Permasalahan pokok lainnya adalah masalah keterbatasan akses modal kerja. Keterbatasan akses modal kerja ini bisa diminimalisir dengan memaksimumkan peran perbankan dalam mendukung pembiayaan sektor riil dan UMKMK, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi  melalui fungsi intermediasi perbankan, dalam hal ini untuk menyalurkan pembiayaan kredit khususnya kepada pelaku UMKMK. Pembiayaan diberikan kepada calon debitur yang memenuhi persyaratan serta berdasarkan skim yang dimiliki oleh masing-masing bank yang sesuai dengan kebutuhan UMKMK.

Acara ini dibuka oleh Ketua Jurusan Syariah, H. Dede Nurohman, M.Ag. Dalam sambutanya beliau menyampaikan betapa pentingnya kegiatan Studium General bagi mahasiswa baru. Menurutnya, sebagai calon intelektual muslim yang akan dihasilkan melalui Jurusan Syariah, mahasiswa harus mampu memahami persoalan kekinian khususnya persoalan hukum dan ekonomi, baik ekonomi Islam maupun ekonomi moneter serta persoalan kemasyarakatan, seperti kemiskinan dan pengangguran. Selain itu, beliau juga mengharapkan mahasiswa Syariah baik dari Prodi Ahwal al-Syakhsiyyah (AS), Hukum Ekonomi Syariah (HES), Perbankan Syariah maupun Ekonomi Syariah mampu berperan aktif dalam persoalan kebangsaan maupun kemasyarakatan, tidak harus terpaku pada disiplin ilmu yang ditekuni saat ini.

Acara yang dimoderatori oleh H. Mustofa, SE., MM., selaku Manajer BMT SAHARA Tulungagung terbagi menjadi dua sesi. Sesion pertama adalah materi yang disampaikan oleh Ketua ABSINDO Jatim, H. Nyadin, M.AP. Beliau yang juga menjabat sebagai anggota KPU Tulungagung menyampaikan materi dengan tema Peran Strategis Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah (BMT) dalam mengatasi pengangguran dan memberdayakan UMKM. Di awal penyampaiannya beliau memberikan motivasi kepada mahasiswa bahwa untuk menguasai sebuah negara tidak perlu menjadi Presiden, Gubernur atau Bupati, juga tidak perlu menguasai parlemen. Tetapi untuk menguasai negara, seseorangcukup menguasaiasset dan  lembaga keuangannya. Lebih lanjut beliau juga menyampaikan bahwa peluang mahasiswa yang kuliah di prodi syariah cukup terbuka dengan adanya dan semakin banyaknya lembaga keuangan syariah, seperti BMT dan Perbankan Syariah laiinya. Selain itu H. Nyadin, M.AP juga menjelaskan kepada mahasiswa mengenai peran dan aktivitas yang dilakukan Lembaga Keuangan Syariah seperti BMT dalam menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.

Kemudian acara dilanjutkan pemateri dari BNI Syariah Cabang Kediri. Pada sesion kedua ini, pimpinan BNI Syariah Cabang Kediri, Andi Muhammad Hatta Tajang, SP., MM., membeberkan materi tentang prospek perbankan syariah. Beliau juga menegaskan mengenai betapa besarnya peran Bank Syariah dalam memberdayakan usaha sektor riil.

Kegiatan Studium General yang berlangsung hingga siang hari ini mendapatkan respon yang positif dari mahasiswa. Mahasiswa antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh pemateri. Salah satu peserta, juga menanyakan siapasaja yang bisa masuk sebagai pengelola BMT atau Perbankan Syariah. Pemateri dengan tegas dan lugas menegaskan bahwa siapapun bisa menjadi pengelola di Lembaga Keuangan Syariah, asalkan dia sungguh-sungguh menekuni bidang keahlian atau pekerjaannya. Kedua pemateri juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk bersungguh-sungguh dalam kuliah, agar jangan hanya menuntut ingin menjadi manajer atau pengelola Bank Syariah, tetapi tidak serius menekuni tentang lembaga Keuangan Syariah. (nk)