FASIH MENYELENGGARAKAN YUDISIUM SARJANA SEMESTER GENAP 2018/2019

Selasa ,18 Juni 2019 Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung Mengadakan Acara Yudisium sarjana dengan tema “ Peluang Dan Tantangan Sarjana Hukum Di Era Revolusi Industri 4.0” yang Bertempat di Aula Rektorat Lantai III IAIN Tulungagung. Kegiatan ini dihadiri oleh semua mahasiswa, dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Semoga Mahasiswa/Mahasiswi FASIH bisa menjadi sarjana yang mampu menghadapi Peluang Dan Tantangan Di Era Revolusi Industri 4.0.

Dalam pengarahan Rektor IAIN Tulungagung, dalam yudisium ini ada 101 mahasiswa/mahasiswi FASIH yang besok akan diwisuda. Selamat untuk Kaprodi HTN yang sukses dalam akreditasi dengan mendapat nilai yang baik, jika belum puas dengan nilai yang sekarang tahun 2010 bisa mengajukan kembali. Lulusan dari Fakultas Syariah ini juga bisa bersaing dengan sarjana hukum – sarjana hukum dari kampus umum. Jika lulusan ingin menjadi advokad maka harus menempuh pendidikan PKPA, dalam yudisium ini di ibaratkan seperti akad nikah kalau wisudanya di ibaratkan seperti resepsi pernikahanya, jadi jika ada wisudawan yang tidak ikut yudisium bisa saja tidak diluluskan, karena dalam pernikahan itu akad nikah lebih penting dari pada resepsinya. Lulusan FASIH boleh menjadi apa saja, menjadi PNS jangan dijadikan cita-cita utama, kalau lulusan tarbiyah boleh-boleh saja karena mereka jurusan keguruan,tapi kalau lulusan syariah lebih luas peluangnya bisa bekerja di tempat perusahaan swasta, menjadi pengacara, menjadi notaris dan lain sebagainya. Saya ingin FASIH menjadi lulusan yang ahli dalam membaca kitabnya sama dengan alumni lirboyo yang bisa baca kitab luar biasa. Dan yang terakhir, setiap angkatan yang lulusan terbaik mendapat beasiswa S2 pembebasan UKT satu semester, akan tetapi jika sudah kuliah satu semester nilai tetap bagus maka beasiswa bisa dilanjutkan jika semester berikutnya nilai turun dan g pernah masuk kuliah maka beasiswa langsung di hentikan. Selamat buat para wisudawan/wisudawati semoga anda sukses karir, rumah tangga dan dunia akhirat.

Selanjutnya dalam sambutan bapak Dekan FASIH, beliau juga menyampaikan bahwa wisuda kali ini merupakan wisuda terbanyak fakultas Syariah karena meluluskan tiga prodi sekaligus yaitu HKI, HES dan HTN. Dalam wisuda kali ini, ada 39 mahasiswa yang selesai dengan menempuh 7 semester dan 7 semester 2 bulan. Satu tahun ini ada 3 lulusan FASIH yang bisa lulus CPNS, ini membuktikan bahwa sarjana syariah itu juga bisa bersaing di dunia kerja. Dalam yudisium kali ini, mayoritas adalah perempuan, DEMA pertama di IAIN Tulungagung yang perempuan juga berasal dari fakultas syariah. Dengan ini, maka kita mendatangkan narasumber dalam acara yudisium ini juga perempuan, biar bisa menjadi motivator terutama para wisudawati.

Orasi Ilmiah dalam Yudisium dengan Tema “Peluang Dan Tantangan Sarjana Hukum Di Era Revolusi Industri 4.0” ini menghadirkan Prof.Dr. Hj. Mufidah Cholil, M. Ag, beliau adalah Guru Besar Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Beliau menjelaskan, apa arti dan bagaimana Revolusi Industri 4.0 yang sebenarnya yaitu dengan di tandai perubahan tenaga manusia dan hewan diganti dengan mesin, ada tenaga listrik, telepon, mobil, pesawat, komputer, internet, digital dan komputer super dan kecerdasan buatan. Revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan hal-hal diatas akan banyak pekerjaan hilang diganti dengan robot atau kecerdasan buatan, namun juga menjadi peluang pekerjaan baru.

Setelah itu, akan berdampak pada bergesernya layanan konvensional menjadi online, menurunnya perusahaan ritel besar diganti oleh sistem online dan adanya peluang kerjasama personal dengan sesama pengguna internet tanpa ada batas negara, pergeseran etika sosial dalam pergaulan yang disebut phubbing (phone snubbing) adalah sebuah istilah tindakan acuh tak acuh seseorang di dalam sebuah lingkungan karena lebih fokus pada gadged dari pada membangun sebuah percakapan, kesempatan berkarya untuk kaum disabilitas karena terbantu sistem yang serba online akibat sudah adanya penggunaan mesin kecerdasan buatan disegala bidang. Jadi, pada revolusi ini mengharuskan lulusan untuk berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif, agar mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja berbasis 4.0