Yudisium Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Semester Ganjil 2019/2020

Pelaksanaan Yudisium  FASIH pada semester Ganjil 2019/2020 dilaksanakan pada tanggal 25 September 2019, bertempat di Aula Rektorat lantai 3 IAIN Tulungagung. Acara tersebut bertema “Menjadi  Sarjana Hukum yang  Profesional”. 

Kegiatan yudisium dimulai pukul 08.00 WIB dengan jumlah peserta 49 orang yang berasal dari jurusan HES, HKI, dan HTN. Acara ini dibuka dengan pembacaan ayat Suci al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Dekan FASIH IAIN Tulungagung dan Rektor IAIN Tulungagung . Dalam sambutan yang pertama, Dekan  menyampaikan bahwa kesuksesan akademik tidak selalu menjadi jaminan seseorang untuk sukses dalam kehidupan yang sebenarnya. Intinya tergantung individu bagaimana mengolah potensinya. Selain itu beliau berpesan agar peserta tidak perlu gengsi kembali ke masyarakat namun belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan gelar akademik yang diperoleh. Semua itu, tetap harus disikapi dengan rasa syukur.

Selanjutnya Rektor menegaskan   bahwa, FASIH merupakan fakultas yang banyak mempelajari ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan masyarakat, berbangsa dan bernegara.  Sebagai contoh kasus yang paling hangat saat ini tentang pembahasan RUU KUHP, KPK, dan undang-undang lainnya. Oleh sebab itu, alumni FASIH diharapkan mampu berperan maksimal dalam konteks berbangsa dan bernegara. Poin yang tidak kalah penting adalah sebagai sarjana  harus bisa menerapkan ilmu yang sudah diperoleh  di masyarakat, mengingat banyak sekali sarjana saat ini yang hanya menguasai teori saja tetapi dalam prakteknya tidak kompeten.

Memasuki acara selanjutnya yakni orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. Dr. H. Hasyim Nawawi, SH., M.Si selaku Guru Besar Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung dengan tema “Menjadi Sarjana Hukum yang Profesional”. Beliau berharap agar para alumni menjaga mutu dan kualitas diri. Sehingga kedepannya bisa menjadi orang yang sukses. Berkaitan dengan profesionalisme terdapat 3 syarat umum yang telah disampaikan yaitu skill, knowledge, attitude. Pertama, skill merupakan kemampuan seseorang sesuai dengan bidangnya. Kedua, knowledge merupakan pengetahuan. Seseorang harus selalu meng-update pengetahuan yang dimiliki. Ketiga, attitude dapat dicerminkan dalam bentuk sikap dan perbuatan sehari-hari, misalnya, sebagai seorang muslim  harus bertindak sesuai dengan ketentuan syara’.Jadi, untuk menjadi sarjana yang profesional maka ketiga syarat tersebut wajib kita laksanakan,  demi kesuksesan di masa yang akan datang.