YUDISIUM SARJANA “ URGENSI EMPOWERING KAPASITAS INTELEKTUAL DAN SOSIAL ALUMNI IAIN TULUNGAGUNG DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

Rabu , 04 Desember 2019 Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung Mengadakan Acara Yudisium sarjana dengan tema “ Urgensi Empowering Kapasitas Intelektual Dan Sosial Alumni IAIN Tulungagung Di Era Revolusi Industri 4.0” yang Bertempat di Aula Rektorat Lantai III IAIN Tulungagung. Kegiatan ini dihadiri oleh semua mahasiswa, dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Semoga Mahasiswa/Mahasiswi FASIH bisa menjadi sarjana yang mampu menghadapi Urgensi Empowering Kapasitas Intelektual Dan Sosial Alumni IAIN Tulungagung Di Era Revolusi Industri 4.0.

Dalam pengarahan Rektor IAIN Tulungagung, dalam yudisium ini menjelaskan bagaimana kita kedepan nanti. Para wisudawan itu ada tiga tipe, pertama  tipe cumlaude yaitu wisudawan lulusan terbaik yang nantinya akan melanjutkan studinya sampai ke jenjang S2 dan S3 kemudian bisa bekerja sebagai Dosen atau Hakim untuk lulusan Syariah. Kedua, tipe sangat memuaskan yaitu wisudawan yang bisa saja menempuh pendidikan PKPA dan  akhirnya bisa menjasi pengacara. Ketiga, tipe memuaskan yaitu wisudawan yang muncul dengan ide-ide bisnisnya yang akan berkembang pesat menjadi pengusaha sukses. Untuk wisudawan yang mendapat IPK dibawah 3.25 tidak usah berkecil hati, karena mereka yang nilai IPK nya dibawah 3.25 itu biasanya mahasiswa aktif dalam organisasi di DEMA, SEMA dan organisasi lainnya.

Akan tetapi jika mereka mempunyai keinginan kuat untuk berwirausaha maka nantinya bisa menjadi pengusaha batubara, minyak dan lain-lain yang sukses. karena seorang pengusaha itu butuh banyak tekad atau power untuk menghadapi kemungkinan akan adanya  resiko kegagalan dan yang lainnya .

Orasi Ilmiah dalam Yudisium dengan Tema “Urgensi Empowering Kapasitas Intelektual Dan Sosial Alumni IAIN Tulungagung Di Era Revolusi Industri 4.0” ini menghadirkan Prof. Dr. H, Maftukhin, M. Ag, beliau adalah Guru Besar Fakultas Ushuludin IAIN Tulungagung. Beliau menjelaskan, para alumni yang mempunyai empowering bisa pilih mau bekerja atau berwirausaha, jika kalian bukan tipe orang yang menyukai tantangan atau resiko, maka memilih untuk bekerja. Akan tetapi jika alumni tidak bisa bekerja sesuai dengan jurusan tidak apa-apa. Karena sukses tidak hanya pada satu pekerjaan saja. alumni bisa mensiasatinya dengan membuka usaha lain. Misal, belajar untuk berwirausaha dengan memulai bisnis keci-kecilan.Setidaknya, kalian tidak akan merasa waktu 4 tahun kuliah  terbuang sia-sia. Jadi, jangan khawatir  dan jangan malu jika alumni bekerja yang tidak sesuai dengan jurusan waktu kuliah. Karena, ilmu akan selalu terpakai jika kita mau menggunakannya.