3 Oktober 2024 – Pusat Studi Fikih Nusantara (PUSFINUS) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung menyelenggarakan acara bedah buku yang mengulas karya terbaru dari Dr. KH. Asmawi, M.Ag., berjudul "Fikih Peradaban: Dasar Pemikiran, Teks, Tokoh, dan Realitas Muslim." Acara tersebut berlangsung pada hari Kamis, 3 Oktober 2024, pukul 09.00 WIB di Ruang Teater Lantai 3 Gedung Saifudin Zuhri, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.Acara dibuka dengan sambutan oleh Direktur PUSFINUS, Mufti Al Anam, M.HI., yang menekankan pentingnya kajian dan diskusi terkait fikih dalam konteks peradaban modern. Selanjutnya, Dr. Hj. Nur Fadhilah memimpin doa, menandai dimulainya acara secara resmi.
Sesi bedah buku dipandu oleh Dr. Khoirotul Ula, salah satu peneliti senior di PUSFINUS, yang memandu diskusi dengan penuh antusias. Keynote speech disampaikan oleh Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Prof. Ahmad Muhtadi Anshor, yang menyoroti relevansi buku tersebut dalam perkembangan hukum Islam kontemporer.
Dalam pemaparannya, Dr. KH. Asmawi menjelaskan bahwa buku "Fikih Peradaban" merupakan kelanjutan dari wacana pembaruan hukum Islam yang telah berlangsung sejak zaman sahabat hingga era modern. Menurutnya, pembaruan hukum Islam harus berlanjut seiring dengan perkembangan peradaban umat manusia. "Fikih tidak hanya dipahami dalam kerangka normatif, tetapi juga harus mampu membangun peradaban dunia dengan dasar moderasi Ahlussunnah wal Jama’ah dan pendekatan maslahah," paparnya.
Sebagai tanggapan atas paparan tersebut, Dr. KH. Bagus Ahmadi, Ketua PCNU Tulungagung, memberikan penilaian mendalam terhadap kontribusi pemikiran dalam buku tersebut. Menurutnya, buku ini menawarkan perspektif baru yang sangat penting bagi umat Islam, terutama dalam menjawab tantangan globalisasi dan modernitas yang mempengaruhi cara pandang terhadap hukum Islam.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah dosen dan mahasiswa, serta berlangsung dalam suasana penuh antusiasme. Para peserta terlibat aktif dalam diskusi, menyampaikan berbagai pandangan terkait isi buku dan implikasinya terhadap perkembangan fikih di masa depan. Bedah buku ini menjadi momentum penting bagi keluarga besar FASIH UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dalam mendorong kajian-kajian fikih yang lebih relevan dengan dinamika peradaban modern, serta memperkuat peran moderasi dalam memahami dan mengimplementasikan hukum Islam. IZZ